Bismillahirrahmanirrahim. . .
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah menurunkan petunjuk kepada Nabiyullah Muhammad Saw, Al-Quranul Karim yang senantiasa menjadi pedoman kita sampai akhir zaman. Shalawat beriringkan salam mari kita panjatkan ke pangkuan Nabi Muhammad Saw, yang telah menegakkan kalimatul Haq di atas permukaan bumi ini, melewati masa-masa perjuangan yang sulit bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, paduan antara ketegasan dan kelembutan Nabi akhir zaman ini menjadikan ia sebagai sosok yang disegani baik oleh kawan maupun lawan.
Kepemimpinan dalam sebuah kelompok diibaratkan sama dengan fungsi kepala pada tubuh. Sebuah tubuh tanpa kepala dianggap sebagai mayat, demikian pula dengan suatu kelompok tanpa ada kepemimpinan, tidak memiliki suatu kekuatan yang berarti.
Setiap kepala pasti memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium, mulut untuk berbicara dan makan, serta otak untuk berpikir. Inilah sebuah struktur standar dari sebuah kepala, keempat indra pertama yang disebutkan mempunyai fungsi utama sebagai input, kecuali mulut, selain berfungsi sebagai input, dia juga dapat berfungsi sebagai output.
Pemimpin harus melatih kepekaan terhadap apa yang ada di sekitarnya, belajar melihat situasi, belajar mendengarkan banyak informasi, dan belajar mencium sesuatu yang tak terlihat oleh mata dan tak terdengar oleh telinga. Kepemimpinan juga harus mempunyai fungsi seperti mulut yang digunakan untuk menyuplai makanan yang dapat dicerna oleh perut sebagai energi bagi anggota tubuh lainnya dalam beraktifitas, maka pemimpin harus dapat mengobarkan semangat bagi kelompok sebagai energi mereka dalam melakukan pergerakan.
Adapun fungsi dari otak ialah sebagai prosesor, tempat menerima, menampung, menyeleksi, dan mengatur masukan-masukan yang didapatkan. Masukan yang didapat berasal dari input utama yang dimiliki oleh pemimpin sendiri, kemudian selanjutnya berasal dari seluruh anggota kelompok yang ikut memberikan masukan. Sebagaimana kerja otak yang menerima masukan dari seluruh tubuhnya melalui jaringan-jaringan saraf, otak lebih mengutamakan masukan yang penting dan dibutuhkan oleh tubuh untuk diproses dan kemudian memberikan perintah lagi melalui jaringan saraf kepada anggota tubuh lainnya. Untuk itu, dalam sebuah kelompok dibutuhkan jaringan komunikasi yang baik sebagaimana jaringan saraf dalam tubuh.
Input dari anggota tubuh lainnya yang sangat dibutuhkan oleh otak adalah input yang berasal dari perut. Dikarenakan perut inilah yang menyuplai energi ke seluruh anggota tubuh, bahkan termasuk ke otak. Sedangkan dalam organisasi, perut ini adalah bendahara yang mengetahui keluar masuknya dana di kas suatu kelompok (jika ada, dalam suatu kelompok kecil biasanya ketua/wakil ketua merangkap sebagai bendahara).
Dalam tahap ini, tugas sebuah kepemimpinan memang terasa berat. Terkadang dibutuhkan lebih dari satu orang agar memenuhi keseluruhan tugas dan fungsi kepemimpinan. Maka dari itu dalam kepemimpinan sebagian kelompok, selain Ketua Umum kita juga mengenal adanya beberapa wakil Ketua serta ketua-ketua bidang yang ikut membantu Ketua umum dalam melaksanakan tugas kepemimpinan.
Kelompok yang besar membutuhkan tangung jawab kepemimpinan yang besar pula. Besar di sini tidak hanya diartikan dari segi jumlah anggota, namun juga dari segi kemajemukan anggota-anggota yang ikut terlibat dalam kelompok tersebut. Semakin banyak kemajemukan/perbedaan (baik dari segi latar belakang, kecendrungan, bakat, keilmuan, dll yang dimiliki oleh masing-masing anggota) yang terdapat dalam kelompok, juga turut menjadi pertimbangan. Kepemimpinan yang baik, mampu me-manage semua kemajemukan itu menjadi sebuah kesatuan tunggal untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagai manusia biasa, terkadang otak kita juga mengalami hambatan dalam berpikir karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Ketika itu kita akan membutuhkan banyak saran serta masukan dari orang yang kita percayai. Begitu pula di saat kepemimpinan dalam satu kelompok kewalahan menjalankan tugasnya dengan baik, kepemimpinan juga membutuhkan masukan dan saran untuk mengatasi masalahnya itu, maka di sini kita akan mengenal lebih lanjut yang dinamakan dengan dewan pembina atau dewan penasehat. Mereka terdiri dari orang-orang yang bijaksana dan kaya dengan pengalaman dari berbagai bidang. Merekalah yang dijadikan sandaran oleh para pimpinan kelompok di saat kelompok sedang mengalami masalah-masalah yang sulit dipecahkan.
Demikianlah pembahasan kita di kali pertama ini mengenai rubrik organisasi, yakni seputar masalah-masalah mendasar tentang organisasi. Semoga Allah memberikan kita keistiqamahan dalam menjalankan kebaikan-kebaikan, meluruskan niat kita untuk menggapai Ridha-Nya, serta menjauhkan kita semua daripada bisikan syaitan dan hawa nafsu.
1 comment:
mantap
Post a Comment